Selasa, 17 September 2013

HILANGNYA KESABARAN


Banyak orang sekarang pada kehilangan kesabaran, sebagai contoh ketika sedang loading saat menghidupkan computer, atau sedang membuka facebook, atau mendownload sesuatu mereka ingin cepat-cepat terbuka padahal hanya membutuhkan waktu kurang lebih hanya 1 s/d 3 menit saja. Mereka selalu bergumam “Ayo dong….cepat…, ayo dong….cepat…!!!”.

Pada kalangan masyarakat bawah pun demikian, ketika masyarakat kaum miskin sedang ingin mengambil BLT atau BLSM (bantuan langsung sementara), mereka saling berdesak-desakan, ingin SEGERA mendapatkannya, tanpa peduli orang lain, tanpa peduli keselamatan orang lain maupun dirinya, padahal semuanya pasti akan mendapatkannya, hanya tunggu waktu saja…

Dan bagi kamu-kamu nih… yang mengendarai kendaraan, baik itu sepeda motor atau mobil, lah.. wong… kalo lagi lampu merah… berhenti…, sampai lampu hijau… baru jalan…”. “Eeh…belum lampu hijau udah melaju saja…udah pada punya 2 nyawa kali yach….ingat anak istri/suami menunggu di rumah. Apalagi jangan main-main sama lintasan kereta api loh…!!!

Saya menulis ini karena mendapat cerita dari pengalaman emak dan engkong saya jaman doeloe. Tepatnya tanggal 08 Juni 2009 hari ulang tahun Keyko, anakku yang kedua, kami sepakat jalan-jalan ke kampung halaman ibuku di Tasik Malaya.

Disana kami sekeluarga saling berbagi cerita dengan emak dan engkong, dengan di suguhi secakir kopi yang hanyat dan makanan rangginang, kesukaanku. Kata engkong, anak-anak sekarang sudah enak, sudah ada computer, waktu jamannya engkong dulu, masih menggunakan mesin tik dan tidak mengenal tip ex atau kertas corrector mesin tik, coba bayangkan… sudah mengetik banyak, lalu ada kesalahan…diulang lagi deh… dari awal…

“Anak-anak sekarang, baru menunggu loading kira-kira 1 menit saja… udah gak sabaran…” keluh engkong pada ku.

“Jaman doeloe, kalau Engkong mau jalan-jalan yang jaraknya sangat jauh, engkong jalan kaki.., emang sih, cape, melelahkan dan juga lamanya bukan main.

“Sekarang anak muda..mau bepergian, sudah ada motor atau mobil, jadi cepat sampainya…tapi gak sabar, lampu merah dan lintasan kereta api di trobos… udah tau palangnya sedang turun… e..e.. lewat aja tu..motor..”

“Makanya cucuku..kamu harus sabar… biarpun dunia itu dinamis, selalu berubah… tapi kesabaran harus di jaga…” engkong menasihati ku dan istriku.

Liburan ku bersama keluarga ke rumah emak dan engkong, selalu ada saja nasihat-nasihat dari engkong, tapi itu sangat bermanfaat bagi ku dan untuk mengingatkanku.


Aku sempat merenungkan nasihat tersebut, apakah tuntutan dunia, kecanggihan tehnologi, yang membuat kita semua kehilangan kesabaran. Sampai-sampai calon president kita mempunyai motto “lebih cepat, lebih baik”.

Kamis, 12 September 2013

Kata Sambutan Pernikahan Gereja

Dua tahun lalu saya ditunjuk oleh keluarga besar untuk mewakili keluarga dalam memberikan kata sambutan pernikahan di Gereja, terus terang baru pertama kali saya akan memberikan kata sambutan yang sudah pasti akan banyak dihadiri oleh undangan.

Sebelum hari H-nya saya sudah mencari contoh-contoh kata sambutan pernikahan di Gereja, baik itu di google, toko buku, tapi tidak dapat saya temukan, yang ada hanya kata sambutan pernikahan non Kristen.
Oleh karena itu mulai lah saya mengarang bebas, berikut kata sambutannya:

KATA SAMBUTAN PERNIKAHAN GEREJA

Syalom, di hari yang berbahagia ini, saya mewakili kedua mempelai mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada Gembala Sidang Pdt…………., hamba Tuhan, Majelis, Jemaat, kerabat, teman dan para undangan yang telah melayani, membantu, mendoakan dan hadir dalam Ibadah Pernikahan Kudus anak kami.
Kiranya Tuhan yang Maha Pengasih, memberikan berkat dan kasih yang melimpah kepada Bapak, Ibu dan Saudara sekalian.

Tiada kata yang sempurna untuk mengungkapkan rasa syukur, bahagia dan bangga kami atas pernikahan anak kami. Bangga karena kami telah melaksanakan kerinduan kami sebagai orang tua untuk mengantarkan anak kami membentuk suatu keluarga baru yang meneruskan generasi kami.

Anak kami dan juga kita semua, dalam mengarungi bahtera rumah tangga, akan mengalami gelombang kehidupan, tidak seperti masa pacaran yang sepertinya semua itu indah. Untuk itu di dalam kehidupan rumah tangga harus ada saling percaya, cinta kasih satu dengan yang lain seperti Tuhan Yesus yang telah mengajarkan dan meneladani kasih kepada kita semua dan pada akhirnya akan terbentuk suatu keluarga yang bahagia. Diharapkan pula kebahagian itu dapat di tularkan kepada sesama dengan menjalin hormat-menghormati dalam kehidupan bermasyarakat dan terlebih dalam keluarga itu harus ada kerinduan untuk melayani dan mengasihi Tuhan Yesus.

Sekali lagi untuk mencapai hal tersebut kami mohon doa dan bimbingan dari Hamba Tuhan, kerabat, teman dan para undangan. Kiranya Tuhan memberkati kita kepada semua, Amin. Terima Kasih.

Semoga kata sambutan ini dapat bermanfaat.