Banyak orang sekarang pada kehilangan
kesabaran, sebagai contoh ketika sedang loading saat menghidupkan computer,
atau sedang membuka facebook, atau mendownload sesuatu mereka ingin cepat-cepat
terbuka padahal hanya membutuhkan waktu kurang lebih hanya 1 s/d 3 menit saja.
Mereka selalu bergumam “Ayo dong….cepat…, ayo dong….cepat…!!!”.
Pada kalangan masyarakat bawah pun demikian,
ketika masyarakat kaum miskin sedang ingin mengambil BLT atau BLSM (bantuan
langsung sementara), mereka saling berdesak-desakan, ingin SEGERA
mendapatkannya, tanpa peduli orang lain, tanpa peduli keselamatan orang lain
maupun dirinya, padahal semuanya pasti akan mendapatkannya, hanya tunggu waktu
saja…
Dan bagi kamu-kamu nih… yang mengendarai
kendaraan, baik itu sepeda motor atau mobil, lah.. wong… kalo lagi lampu merah…
berhenti…, sampai lampu hijau… baru jalan…”. “Eeh…belum lampu hijau udah melaju
saja…udah pada punya 2 nyawa kali yach….ingat anak istri/suami menunggu di
rumah. Apalagi jangan main-main sama lintasan kereta api loh…!!!
Saya menulis ini karena mendapat cerita dari
pengalaman emak dan engkong saya jaman doeloe. Tepatnya tanggal 08 Juni 2009
hari ulang tahun Keyko, anakku yang kedua, kami sepakat jalan-jalan ke kampung
halaman ibuku di Tasik Malaya.
Disana kami sekeluarga saling berbagi cerita
dengan emak dan engkong, dengan di suguhi secakir kopi yang hanyat dan makanan
rangginang, kesukaanku. Kata engkong, anak-anak sekarang sudah enak, sudah ada
computer, waktu jamannya engkong dulu, masih menggunakan mesin tik dan tidak
mengenal tip ex atau kertas corrector mesin tik, coba bayangkan… sudah mengetik
banyak, lalu ada kesalahan…diulang lagi deh… dari awal…
“Anak-anak sekarang, baru menunggu loading
kira-kira 1 menit saja… udah gak sabaran…” keluh engkong pada ku.
“Jaman doeloe, kalau Engkong mau jalan-jalan
yang jaraknya sangat jauh, engkong jalan kaki.., emang sih, cape, melelahkan
dan juga lamanya bukan main.
“Sekarang anak muda..mau bepergian, sudah ada
motor atau mobil, jadi cepat sampainya…tapi gak sabar, lampu merah dan lintasan
kereta api di trobos… udah tau palangnya sedang turun… e..e.. lewat aja
tu..motor..”
“Makanya cucuku..kamu harus sabar… biarpun
dunia itu dinamis, selalu berubah… tapi kesabaran harus di jaga…” engkong
menasihati ku dan istriku.
Liburan ku bersama keluarga ke rumah emak dan
engkong, selalu ada saja nasihat-nasihat dari engkong, tapi itu sangat
bermanfaat bagi ku dan untuk mengingatkanku.
Aku sempat merenungkan nasihat tersebut,
apakah tuntutan dunia, kecanggihan tehnologi, yang membuat kita semua
kehilangan kesabaran. Sampai-sampai calon president kita mempunyai motto “lebih
cepat, lebih baik”.